LEBIH DEKAT DENGAN GARDA BAJAGA
Garuda Nusantara Update – Halo Pemuda-Pemudi Garda Bajaga, Dalam semangat “saling baku jaga” (gotong royong), Bajaga NTT hadir sebagai wadah untuk semua orang yang ingin berkontribusi dalam membangun NTT yang lebih baik. Kami memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran bersama-sama dengan moto yang melekat kuat dalam hati, “Katong Bajaga NTT” – kita adalah Bajaga NTT.
Saatnya kita bersatu untuk menciptakan perubahan nyata. Dalam menghadapi tantangan zaman, mari fokus pada empat pilar penting: Gerakan Ekonomi, Gerakan Pendidikan, Gerakan Kesehatan, dan penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Kita memiliki potensi besar untuk berinovasi dan menciptakan terobosan baru. Dengan semangat kolaborasi, kita dapat memberdayakan ekonomi lokal, meningkatkan akses pendidikan berkualitas, dan menjaga kesehatan masyarakat. Selain itu, kita harus berjuang melawan eksploitasi dan perdagangan manusia.
Mari satukan visi dan misi kita. Bersama, kita bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. Bergabunglah dengan komunitas ini dan ciptakan masa depan yang lebih baik. Bersama kita kuat, bersama kita maju
Syarat Bergabung:
1. Usia: Minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun.
2. Komitmen: Siap menginvestasikan waktu dan tenaga untuk kegiatan komunitas.
3. Kepemimpinan: Memiliki kemampuan kepemimpinan dan jiwa kolaboratif.
4. Inisiatif: Mampu mengembangkan dan melaksanakan program di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pencegahan perdagangan orang.
5. Keterampilan Komunikasi: Mampu berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama dalam tim.
6. Kepedulian Sosial: Memiliki minat dan kepedulian terhadap isu-isu sosial.
Apa itu Garda Bajaga?
Garda Bajaga, singkatan dari Baku dan Jaga, adalah gerakan yang bertujuan melindungi masyarakat dari bahaya perdagangan manusia. Kami percaya setiap orang berhak hidup bebas dari ancaman eksploitasi, terutama mereka yang rentan terhadap penipuan berkedok pekerjaan di luar negeri. Dengan Garda Bajaga, kita tidak hanya menjaga, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan untuk melawan kejahatan ini.
Garda Bajaga berfokus pada perlindungan masyarakat, khususnya dari Nusa Tenggara Timur (NTT), terhadap bahaya perdagangan manusia yang sering dimulai dengan tawaran pekerjaan ilegal.
Sosok Inspiratif di Balik Garda Bajaga
Garda Bajaga diinisiasi oleh Fransiscus Go, tokoh penting dari NTT yang prihatin terhadap maraknya kasus perdagangan orang, terutama yang menimpa warga NTT yang bekerja di luar negeri secara ilegal. Kasus-kasus ini sering berakhir dengan penderitaan dan hilangnya hak-hak dasar manusia.
Fransiscus Go berharap dengan gerakan ini, lebih banyak orang terlindungi dari bahaya perdagangan manusia dan memiliki kesempatan hidup yang lebih baik dan aman.
Mengapa Garda Bajaga Penting
Perdagangan manusia adalah masalah serius di Indonesia, khususnya di daerah yang menjadi target perekrutan tenaga kerja ilegal. Banyak warga tergiur oleh janji pekerjaan di luar negeri, tetapi kenyataannya mereka sering dieksploitasi.
Garda Bajaga hadir untuk mengubah keadaan ini. Kami bertekad memastikan setiap orang memahami bahayanya tawaran pekerjaan ilegal melalui edukasi dan kerjasama dengan pemerintah, organisasi non-profit, dan lembaga hukum.
Apa yang Dilakukan Garda Bajaga?
Garda Bajaga berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari ancaman Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) melalui beberapa misi utama:
1. Menggalang Kerjasama: Merangkul seluruh elemen masyarakat untuk melawan perdagangan orang.
2. Menyebarkan Pengetahuan: Edukasi untuk mencegah masyarakat terjerat bujuk rayu pelaku TPPO.
3. Tindakan Nyata: Melindungi dan membantu korban perdagangan orang.
4. Pemberdayaan Ekonomi: Menawarkan alternatif pekerjaan yang aman dan layak.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen, kita semua dapat menjadi bagian dari solusi, memastikan setiap individu hidup aman dan berhak atas masa depan yang lebih baik. Bergabunglah dengan Garda Bajaga dan jadilah bagian dari perubahan.
Editor: F. A
Sumber: Garuda Nusantara Update
Pimpinan Redaksi: Rendi Tonggoro