Garuda Nusantara Update – Selasa, 30 Oktober 2024, Lintasan pusat Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, terlihat semakin cantik bagi masyarakat. Terutama di perempatan Jalan Alun-Alun, jalur Bandara Lele Kalumbang, jalur belakang Kantor Pos dan Giro, serta arah dari Waitabula menuju Gokata Tampang Bundaran.
Pusat kota kini semakin indah dan penuh makna, dengan hadirnya sebuah periuk bundar besar dan tiga tungku utama yang menjadi catatan sejarah kesukuan Kodi, Laura, dan Wewewa. Ini mencerminkan identitas persatuan dan kesatuan yang diikat oleh budaya dan peradaban masa kini.
Program penataan kota yang dirancang oleh arsitek Dinas Pemukiman dan Pekerjaan Umum Sumba Barat Daya telah mencapai sekitar 75%. Upaya ini bertujuan untuk mempercantik tata ruang kota, sehingga memiliki ciri khas yang menandakan karakter gotong royong, persatuan, dan kesatuan, serta membawa kesejukan bagi masyarakat yang sering mengumandangkan Loda Waimaringi pada Waima Lala.
Kepala Dinas Pemukiman dan Pekerjaan Umum, Welly Woda Lado, ST., mengonfirmasi melalui telepon bahwa progres penataan akan segera selesai dikerjakan secara kontinyu. Ia berharap masyarakat dapat menjaga dan memelihara bundaran ini agar wajah Kota Tambolaka semakin indah. “Mari kita pelihara seni dan kenyamanan agar kota terlihat bagus,” tegas Woda Lado.
Sunset di sore hari menambah keindahan bundaran pusat Kota Tambolaka, menjadikannya destinasi yang menarik. Pada malam hari, Alun-Alun menjadi sorotan ramai bagi warga Sumba Barat Daya yang berkumpul sambil menikmati hiburan di tengah kota. Hal ini berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, terutama bagi pedagang kaki lima yang menjual bakso, kopi, sirup, dan aneka makanan lainnya seputar Alun-Alun, serta rekreasi untuk anak-anak.
Panorama lampu yang menghiasi pelataran Alun-Alun membuat kota terlihat hidup.
Woda Lado juga menyebutkan bahwa masih ada satu periuk dan tiga patung manusia yang perlu ditambahkan sebagai tiga tungku. Ia menambahkan bahwa progres pembangunan akan segera rampung. Meskipun masih banyak hal yang perlu dibenahi, ia berharap masyarakat dapat bersama-sama menjaga fasilitas umum yang telah dibangun. “Kerja sama dan rasa memiliki adalah bentuk dukungan terhadap keindahan daerah yang kita cintai,” tutupnya.
Editor: F. A
Sumber: Garuda Nusantara Update
Pimpinan Redaksi: Rendi Tonggoro