
PERILAKU PENJILAT adalah orang yang suka berbuat untuk MENCARI MUKA. Penjilat disinonimkan pula dengan PARASIT, untuk menggambarkan mereka yang setia buta pada orang yang berkuasa, yang punya wewenang pada sebuah institusi. Penjilat berkonotasi buruk, merusak tatanan dan berbahaya bagi orang bekerja jujur dengan prestasi yang dikedepankan.
Mengapa?
Digambarkan dalam PATOLOGI SOSIAL, penjilat merupakan penyakit sosial, penyimpangan atau devian. Tatanan sosial dirusak oleh para penjilat, hanya untuk gengsi dan wibawa, untuk tidak kehilangan tunjangan jabatan, dan hanya untuk isi perut keluarga. Orang yang perilaku penjilat sudah mengkalkulasi. Daripada konfrontasi dengan sikap aslinya, sebaiknya berdamai dengan KEBOHONGAN. Idealisme menjadi mati hanya untuk KESERAKAHAN.
Dimana mereka berada?
Penjilat ada, dan hadir di banyak bidang kehidupan manusia. Di lingkungan kerja, penjilat selalu ada. Di kekuasaan, mereka bertebaran. Bahkan ekosistem kekuasaan dan politik, merupakan habitat paling cocok bagi orang-orang bermental penjilat.
Mereka menjadi pembela paling gigih ketika penguasa dikritik, dikecam, diserang. Tidak sekadar menjadi pendukung, mereka telah bertransformasi pula sebagai penyanjung dengan melepaskan akal sehat.
Karena itu, lumrah dan sangat lumrah, ketika dipertontonkan PERILAKU PENJILAT itu. Kiranya orang yang berakal sehat, bermental sehat, komit dengan KEBENARAN dan KEADILAN tak mau menjadi PENJILAT. (DT).
