
SBD, GARUDANUSANTARA.COM – Atas nama warga Kampung Adat Rate Nggaro Kami menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada semua pengunjung, atas ketidaknyamanan yang di alami terutama bagi pengunjung. kodi Balaghar, kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kami sangat mengapresiasi dan sampaikan terimakasih untuk pengunjung yang berkomentar maupun yang keluhkan tentang ketidaknyamanan di kampung adat Rate Nggaro dalam rangka upaya untuk terus berbenah demi kebaikan Kampung maupun warga, secara khusus dan pengelolaan wisata di SBD secara umum.
Sejauh ini, penjagaan loket sementara lagi kosong atau di tiadakan Penjagaan dan pengamanan sekitar kampung maupun pantai, juga kosongkan.
Kondisi pada point 3 dan 4 di atas terjadi, di sebabkan oleh karena ada masalah internal antara warga dalam kampung yang cukup serius sekitar dua bulan lalu,”ucap Camat Adi Mada.
Atas kondisi–kondisi di atas maka sementara ini tampak banyak anak–anak maupun oknum tersebut, bisa saja warga dari kampung adat ratenggaro itu sendiri maupun warga luar kampung adat Rate Nggaro yang memanfaatkan situasi untuk lakukan aktifitas minta–minta.
Pada rentang waktu jauh sebelum situasi yang sedang viral saat ini, sudah di sepakati warga Kampung adat Rate Nggaro untuk segera lakukan pertemuan isi kampung atau lembaga kampung adat Rate Nggaro, untuk upaya memperbarui situasi kampung maupun warga kampung yang bermasalah, melalui urusan kekeluargaan secara adat.
Dan penataan kambali pengelolaan wisata kampung adat Rate Nggaro,loket dan pengamanan sekitaran kampung atau pantai, sebelum upaya itu berjalan ternyata sudah telanjur viral situasi ketidaknyamanan di kampung adat Rate Nggaro.
Pada rentang waktu terkini belum bisa juga di lakukan pertemuan seperti yang di inginkan karena ada orang tua atau sesepuh kampung, yang meninggal sehingga masih tunda beberapa waktu kedepannya,”ucap camat Adi Mada.
Lembaga maupun warga, bersepakat untuk dalam waktu sesegera mungkin melakukan pertemuan dalam rangka percepatan penanganan pengelolaan wisata untuk mengeliminir situasi–situasi lebih lanjut yang dapat akibatkan ketidaknyamanan bagi pengunjung.
Untuk dapat di ikuti bahwa Lembaga kampung adat Rate Nggaro yang menangani pengelolaan wisata sudah terbentu, aturan main tentang jenis dan jumlah pungutan maupun aturan lain tentang pengelolaan wisata juga sudah terbentuk melalui Perdes,”ujar camat kodi balaghar Paskalis M.Adi Mada.SP.
Redaksi: R.Tonggoro
