SBD, NTT , GARUDA NUSANTARA UPDATE – Menindak lanjuti atas aduan anggota Credit Unio (Cu) Karitas Weetebula yang bertempat di Mapolres Sumba Barat Daya dari tahun 2024 sampai tahun 2025 belum ada informasi yang kami dapat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota Cu karitas Weetebula Mariana Peda Dairo sebagai nasabah Cu karitas Weetebula yang menjadi korban dari pengurus CU Karitas Weetebula, mengeluh karena uang sebesar 488 juta bersama anggota lainnya belum di kembalikan oleh pengurus Cu karitas Weetebula sampai saat ini,”ungkap Mariana Peda Dairo, Selasa, 2 September 2025.
Sementara saat itu,yang di duga melakukan pengambilan uang sudah membuat surat kesepakatan antara pengurus Cu Karitas Weetebula dan Nasabah di Polres Sumba Barat Daya.
Namun sampai saat ini belum ada informasi yang jelas, dan pada saat ini juga tujuan kami datang disini untuk menanyakan sejauh mana penanganan dan laporan kami selama ini,” jelasnya.
Sementara Polres Sumba Barat Daya, menyarankan kami untuk membuat surat pernyataan untuk proses lebih lanjut,”ungkapnya.
Dan saat itu sudah buat surat pernyataan bahwa mereka siap mengembalikan uang kepada nasabah yang merasa di rugikan.
Namun dengan berjalannya waktu, kami tidak pernah mendapatkan informasi lagi tentang perkembangan laporkan dari tahun lalu,” jelas Mariana.
Jadi kami hadir hari ini di polres Sumba Barat Daya untuk menanyakan perkembangan dan proses selanjutnya seperti apa.
Setelah kami menemui pihak Tipiter Polres SBD, kami diarahkan untuk membuat surat pernyataan lagi, untuk proses selanjutnya.
Menurutnya, penyampaian dari pihak tipiter Polres SBD bahwa masalah ini tidak bisa di urus berulang-ulang kali,”ungkap Mariana Peda Dairo.
Jadi jika ada kesepakatan untuk tindak lanjuti maka semua anggota Cu karitas Weetebula yang merasa di rugikan harus sepakat untuk bersama-sama maju untuk proses hukum,”jelas Mariana.
Harapan kami seluruh anggota Cu Karitas Weetebula yang merasa di rugikan semoga kehadiran kami di polres SBD ini bisa menemukan titik terang terkait uang yang kami simpan di Cu karitas Weetebula,” tutup Mariana Peda Dairo.
Redaksi: R.Tonggoro
